yg ini udah terbukti bukan SCAM silahkan daftar GRATIS !!!!!!!!!

promails.org

Selasa, 29 Desember 2009

Manusia Batu di Pompei


Pompei adalah salah satu kota jaman dulu di italia yg berdekatan dengan napoli. Kota ini terkenal dengan keindahan dan gunung Vesuvius yang menjulang setinggi 1.281 meter di atas permukaan laut.
Pada masa pemerintahan Kaisar Oktavianus Augustus (27 SM-14 Masehi), pompei mengalami kemajuan yang pesat dalam pembangunannya, dibangun beberapa bangunan megah dan indah. Pompei pada saat itu memang terkenal dengan kebebasan para penduduknya dalam hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan seksual. Bahkan konon, tiruan [maaf] alat kelamin dalam ukuran aslinya digantung di depan pintu rumah.
Tak heran ketika Gunung Vesuvius meletus, banyak orang yang sedang melakukan hubungan badan terperangkap di dalam kota dan mati seketika. Yang ajaib, mereka bahkan seperti tidak menyadari telah terjadi peristiwa dahsyat yakni gunung meletus, bahkan tak sempat melarikan diri, bagaikan terkena mantra. Sebuah keluarga yang sedang menyantap makanan membatu seketika, juga banyak pasangan ditemukan membatu berceceran di jalan dalam keadaan (maaf) sedang berhubungan badan.
Selama ribuan tahun, mayat-mayat itu terkubur material letusan Gunung Vesuvius dan membatu. Setelah Gunung Vesuvius meletus pada tanggal 24 Agustus tahun 79 Masehi, kota Pompei terkubur asap dan debu vulkanis selama 1700 tahun, dan baru ditemukan lagi secara tidak sengaja pada tahun 1748 Masehi.
Padahal saat peristiwa gunung meletus itu terjadi, kota Pompei belum sepenuhnya diperbaiki akibat gempa. Akibat letusan gunung itu, 20 ribu penduduk yang ada di kota itu tewas seketika. 
 





Manusia Batu Pompei (1)


Manusia Batu Pompei (2)


Manusia Batu Pompei (3) 

Manusia Batu Pompei (4) 

Manusia Batu Pompei (5) 

Manusia Batu Pompei (6) 

Manusia Batu Pompei (7) 






Senin, 28 Desember 2009

Misteri Otzi Mumi Beku 5200 Tahun Makin Terkuak



MISTERI OTZI MULAI TERKUAK

Setelah melalui penelitian, para ilmuwan yakin telah menemukan tempat asal Otzi, mumi beku 5.200 tahun yang ditemukan di Alps 12 tahun silam.

Hasil analisa geligi dan tulang Otzi menunjukkan dia menghabiskan seluruh hidupnya di sekitar glasier yang akhirnya menimbun kuburannya. Bukti mengatakan, dia mungkin terlahir di sebuah tempat yang kini bermana Italian Tyrol di Feldthurns, sekitar 30 mil ke arah tenggara dari kuburannya.

Tubuh beku Otzi ditemukan menempel pada lelehan salju dekat perbatasan berbukit antara Austria dan Italia tahun 1991. Dia menjadi tanda kebenaran untuk tim peneliti kehidupan Zaman Neolitik. Menurut penelitian ilmiah, berdasarkan keadaan kesehatannya, detail DNA, apa yang dia makan dan bagaimana dia mati (tertembak panah), konon Otzi berumur 46 tahun saat meninggal.

Tim ahli pimpinan Wolfgang Muller dari Australian National University di Canberra bertekad mengungkap bagian hidup Otzi dengan investigasi forensik. Tanda kimiawi dari gigi, tulang dan isi tubuh si manusia es dibandingkan dengan tanah dan air sekitar tempat temuan.

Menurut mereka Otzi tumbuh di lembah Eisack, selatan Tyrol, dan menghabiskan masa dewasanya di gunung-gunung sekitar Vinschgau. Akhirnya, hidup dia berakhir di lembah Otz, di mana tubuhnya ditemukan.

sumber: erabaru.or.id/dajiyuan

 
 
 


Foto/Video/Audio



otzi mumi beku 5200 tahun 


Foto/Video/Audio


saat ditemukan tahun 1991 menempel di lelehan salju di perbukitan perbatasan italia-austria 

Foto/Video/Audio



otzi ditemukan utuh. Kini ilmuwan sudah bisa memperkirakan kampung halaman otzi dan bagaimana kehidupannya 





Minggu, 27 Desember 2009

Ilmuwan Eropa Temukan 32 Planet Baru

Astronom-astronom Eropa mengumumkan telah menemukan 32 planet baru yang mengorbit sejumlah bintang di luar sistem tata surya kita, Senin (19/10) kemarin. Hasil temuan itu menunjukkan bahwa 40 persen atau lebih dari bintang seperti Matahari memiliki planet-planet semacam itu.
 
Planet-planet itu memiliki ukuran mulai dari sekitar lima kali Bumi hingga lima kali Yupiter, kata mereka.
Sejumlah planet lain juga telah ditemukan dan para astronom itu berjanji akan mengumumkan hal itu akhir tahun ini.
Penemuan terakhir itu membuat jumlah planet yang ditemukan di luar sistem tata surya kita menjadi sekitar 400, kata Stephane Udry, dari Observatorium Jenewa di Swiss.
"Alam sepertinya tidak kosong, jika ada ruang untuk planet maka akan ada planet di sana," kata Udry kepada wartawan dalam penjelasan Internet dari pertemuan astronom di Porto, Portugal.
"Lebih dari 40 persen bintang seperti Matahari memiliki planet-planet dengan massa rendah," tambahnya.
Tim astronom itu menggunakan spektrograf HARPS (Pencari Planet Kecepatan Cahaya Akurasi Tinggi) yang dipasang pada teleskop 3,6 meter Observatorium Selatan Eropa (ESO) di La Silla, Chile.
Spektrograf itu tidak menggambarkan planet-planet tersebut secara langsung namun ilmuwan bisa menghitung ukuran dan massanya dengan mendeteksi perubahan kecil pada getaran bintang yang ditimbulkan oleh tarikan gravitasi kecil planet.
Para astronom ingin menemukan planet-planet seperti Bumi karena ini merupakan tempat yang paling memungkinkan untuk menopang kehidupan.
HARPS telah menemukan 75 planet yang mengitari 30 bintang yang berbeda. Tim ESO tidak memberikan penjelasan terinci mengenai bintang-bintang apa yang diorbit oleh ke-32 planet baru itu. (Ant/top)
Foto/Video/Audio

Air Dalam Jumlah Besar di Bulan ditemukan oleh NASA

NASA telah menemukan 'jumlah air sangat besar' dalam sebuah kawah di Bulan pada suatu penemuan yang dapat membuka jalan secara mendasar bagi peneliti.
Perwakilannya mengumumkan, percobaan sangat berani bulan lalu dengan membenturkan dua wahana antariksa ke permukaan Bulan untuk menemukan es, merupakan sukses besar.
Proyek senilai £ 49 juta membuat ledakan bom telah memuntahkan debu hingga ketinggian satu mil-termasuk bongkahan es yang mengendap pada kedalaman kawah di kutub selatan Bulan. Bagian kawah paling dalam tersebut sama sekali tidak pernah tersentuh sinar matahari selama miliaran tahun.
Pengungkapan itu semakin mendekatkan waktu ketika umat manusia membuat kesimpulan mendasar tentang keberadaan Bulan, menggunakan air yang terpendam dalam batu karang untuk diminum dan menghasilkan bahan bakar hydrogen.
Seorang juru bicara NASA mengatakan: 'Penemuan tersebut telah membuka babak baru dalam pemahaman kita tentang Bulan.'
Telah terjadi kekhawatiran bahwa eksperimen bulan lalu itu gagal apabila benturan wahanan tersebut gagal memperlihatkan semburan debu setinggi enam mil sesuai dengan hasil yang diharapkan. Gambar langsung yang ditayangkan tidak menunjukkan tanda-tanda adanya dampak, meskipun benturan wahana tersebut sesuai dengan yang direncanakan.
Namun, sejumlah pakar NASA yang telah mempelajari data-data tersebut mengatakan beberapa instrumen mengarah pada dampak yang memperlihatkan adanya uap air dalam jumlah besar.
DR. Anthony Colaprete, dari Ames Research Centre NASA, mengatakan: 'Sesungguhnya kami telah menemukan air tidak dalam jumlah kecil, namun dalam jumlah yang sangat signifikan. Kami benar-benar merasa senang sekali.'
Michael Wargo, kepala ilmuwan peneliti Bulan-NASA yang bermarkas di Washingto DC, menambahkan: 'Kami sedang membuka tirai misteri pada tetangga terdekat kami dengan ekstensi sistem tata surya.'
'Ternyata permukaan Bulan penuh dengan rahasia dan LCROSS telah menambahkan lapisan baru pada pemahaman kita.'
Misi LCROSS, yang berlangsung pada 9 Oktober lalu, disaksikan secara langsung oleh jutaan orang di seluruh dunia lewat internet.
Sebuah roket menghantam kawah Cabeus, dekat kutub selatan Bulan, sekitar 5.600 mph, dan empat menit kemudian diikuti sebuah pesawat antariksa yang dilengkapi dengan kamera untuk merekam dampak kejadian tersebut menghantam permukaan Bulan.
Selama satu dekade terakhir, para ilmuwan telah menemukan sejumlah petunjuk adanya es bawah tanah pada kutub-kutub di Bulan, namun ini belum dibuktikan.
Penemuan ini diharapkan memiliki implikasi utama bagi masa depan eksplorasi Bulan dan pasokan air yang telah siap memfasilitasi kondisi Bulan secara mendasar.
Astronot Buzz Aldrin, yang pada 1969 telah melakukan perjalanan bersejarah Apollo 11 di Bulan bersama Neil Armstrong, sangat senang mendengar penemuan terbaru tersebut, namun tetap berharap
Amerika semestinya fokus pada penjelejahannya ke Mars.
'Setiap orang akan memiliki reaksi berlebihan terhadap berita ini dan berkata, 'Ayo ada air, buruan ke Bulan' ujar Aldrin. 'Itu tidak dibenarkan.'
Misi para ilmuwan mengatakan pihaknya akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk meneliti lebih mendalam partikel apa lagi yang telah disemburkan debu Bulan tersebut.(Erabaru/Mail Daily/sua)
 


Ini adalah gambar pertama Bulan yang diambil dari satelit terdekat bulan lalu. Dua wahana NASA kemudian melesat ke Bulan dengan kecepatan dua kali kecepatan peluru. (Mail Daily/NASA)

Ternyata di Planet Saturnus Ada Air!!

NASA telah menangkap gambar menakhjubkan berupa refleksi cahaya pada belahan bumi utara Titan, yang merupakan bulan terbesar dari planet Saturnus, mengilustrasikan adanya zat cair pada permukaan planet tersebut.
Gambar ini, diambil oleh visual Cassini Spacecraft dan spektometer pemetaan inframerah pada 8 Juli lalu, yang merupakan penyelidikan pertama kali dari jenis ini.
Sebelumnya, para ilmuwan telah menemukan permukaan air pada belahan selatan bulan dengan menggunakan inframerah. Hal ini menjadikan Titan, satu-satunya benda langit selain bumi yang diyakini memiliki permukaan air.
Diketahui sebagai sebuah refleksi, kilatan cahayanya telah menjadi fokus dari misi Cassini sejak alat ini melakukan kontak dengan Saturnus pada 2004 silam. Namun, belahan utara Titan telah diselimuti kegelapan musim dingin dalam jangka panjang.
Matahari baru saja menyinari secara langsung danau utara Titan, yang mana secara signifikan ditemukan lebih banyak pada belahan bumi selatan, selama puncak musim semi-bulan, pada Agustus tahun ini.
'Gambar ini cukup banyak memaparkan tentang Titan - ketebalan atmosfir, permukaan danau, serta sisi lain dari planet ini,' ujar ilmuwan proyek Cassini, Bob Pappalardo dalam sebuah pres rilis. 'Ini merupakan kombinasi guncangan asing yang belum ada kesamaannya di bumi.'
Kilauan tersebut berasal dari rentangan pantai selatan danau Kraken Mare, yang menutupi sekitar 400.000 kilometer persegi permukaan Titan.
Anggota tim Cassini, Ralf Jauman, menambahkan: "Hasil-hasil ini mengingatkan kami bagaimana keunikan Titan dalam tata surya. Karena mereka juga menjunjukkan kepada kami bahwa cairan itu memiliki kekuatan  universal untuk membentuk permukaan geologi dengan cara yang sama, tak peduli apapun cairannya."
"Selanjutnya, kami ingin mengetahui lebih lanjut mengenai cairan Titan. Apakah kami menemukan semacam cuaca di sana? Hujan? Bagaimana sirkulasi metana cair pada seluruh permukaannya?"
Para ilmuwan telah terpukau oleh Titan selama bertahun-tahun dengan keyakinan bahwa planet ini kaya atmosfir karbon mirip dengan yang ditemukan pada planet kita.

Kilatan, memperlihatkan bagian permukaan paling atas gambar ini, yang ditangkap pertama oleh visual Cassini Spacecraft

Misteri Mars Terkuak! Ditemukan 9 Piramida dan Jejak Peradaban Tinggi



Apakah ada kehidupan di Mars? Manusia mulai mencari jawaban atas pertanyaan ini pada tahun 1976, setelah penerbitan foto mirip sosok manusia duduk di tumpukan batu. Banyak yang mengatakan bahwa sosok mirip manusia itu merupakan trik cahaya, tapi ada juga yang meyakini sosok itu memang benar manusia. Hingga sekarang 'sosok misterius' itu masih misteri. Prokontra tentang 'sosok aneh' itu masih tetap ada. 
Seorang ilmuwan mengatakan, kemungkinan 'sosok' itu adalah manusia. Pemunculannya merupakan tanda bahwa memang ada kehidupan di sana. Kini muncul lagi bukti baru. Baru-baru ini berahsil dirtangkap kamera teleskop sembilan piramida di permukaan Mars. Piramida itu bukan buatan alam.
Piramida itu menggambarkan wajah manusia dan hewan , juga gambar besar yang memperlihatkan profil  primata dan anjing.
Andrew Basiago, President of Mars Anomaly Research Society,  menyebut penemuan tersebut 'A New Cydonia. "Para ilmuwan percaya bahwa ada tiga peradaban di Mars, yang salah satunya tersembunyi di bawah permukaan planet.
Para ilmuwan sebelumnya mengatakan bahwa gambar-gambar yang diambil dengan Spirit Rover berisi foto dari lima spesies primata, salah satu yang bernama 'Sendak. Basiago yakin bahwa Mars dulunya berkembang masyarakat memiliki peradaban tinggi. Namun kemudian terjadi bencana dahsyat yang menghancurkan hampir semua yang berada di sekitar Planet Merah itu itu pada 11.500 tahun lalu, serta Atlantis di Bumi.
Beberapa pengamat Mars percaya, setelah kejadian itu, makhluk Mars yang tersisa pindah ke bumi.